wikiberita.net Kereta Api Prambanan Ekspres atau KA Prameks tetap menjadi pilihan utama masyarakat Yogyakarta dan Purworejo untuk bepergian antarkota.
Sejak pertama kali beroperasi, kereta ini dikenal efisien, murah, dan relatif bebas dari kemacetan jalan raya.
Ribuan penumpang setiap harinya mengandalkan Prameks untuk berangkat kerja, kuliah, maupun berbelanja ke pusat kota.
Beroperasi di jalur Kutoarjo–Yogyakarta, kereta ini mampu memangkas waktu perjalanan hanya dalam satu setengah jam.
Keunggulan lainnya adalah jadwal keberangkatan yang padat dan konsisten sehingga memudahkan penumpang menyesuaikan aktivitas harian mereka.
Keberangkatan Dari Yogyakarta Menuju Kutoarjo
Rangkaian pertama berangkat pagi hari dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Kutoarjo dengan jadwal sebagai berikut:
- Pagi hari: berangkat pukul 06.10 WIB dan tiba sekitar 07.40 WIB.
- Siang hari: berangkat pukul 12.15 WIB dan tiba pukul 13.45 WIB.
- Sore hari: berangkat pukul 17.10 WIB dan tiba pukul 18.40 WIB.
Waktu tempuh rata-rata 90 menit mencakup pemberhentian di Lempuyangan, Sentolo, Wates, Wojo, dan Prembun.
Perjalanan tersebut melewati pemandangan sawah dan pedesaan khas Jawa Tengah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak penumpang.
Rute Kutoarjo Menuju Yogyakarta
Bagi warga Purworejo yang beraktivitas di Yogyakarta, jadwal keberangkatan dari Stasiun Kutoarjo pun tak kalah fleksibel:
- Pagi: 05.15 – 06.45 WIB.
- Siang: 11.10 – 12.40 WIB.
- Sore: 16.00 – 17.30 WIB.
Penumpang memiliki pilihan waktu luas untuk menyesuaikan jadwal kerja, kuliah, maupun perjalanan keluarga.
Rute ini sering menjadi favorit karena tiba di Yogyakarta tepat saat jam produktif dimulai.
Fasilitas Modern dan Kenyamanan Terbaru
Bukan sekadar transportasi umum, KA Prameks kini menghadirkan pengalaman perjalanan yang nyaman.
Rangkaian keretanya telah diperbarui dengan sistem KRL berpendingin udara, membuat perjalanan lebih sejuk dan tenang.
Setiap gerbong dilengkapi CCTV, layar informasi digital, serta kursi ergonomis yang memberi ruang gerak lebih luas.
Inovasi digital turut menambah kenyamanan.
Pemberitahuan stasiun berikutnya tampil otomatis di layar, sementara sistem suara pengumuman memastikan penumpang tidak terlewat turun di stasiun tujuan.
Seluruh gerbong juga dibersihkan secara berkala untuk menjaga kebersihan dan higienitas perjalanan.
Harga Tiket dan Cara Membeli
Tiket KA Prameks dijual dengan tarif sangat terjangkau, mulai Rp 8 ribu hingga Rp 15 ribu tergantung jarak dan kelas.
Penumpang dapat membeli tiket langsung di loket, melalui aplikasi KAI Access, atau lewat platform digital seperti Traveloka dan Tiket.com.
Kini, sistem e-ticketing membuat proses naik kereta jauh lebih praktis.
Cukup pindai kode QR di gerbang otomatis tanpa perlu mencetak tiket fisik.
Cara ini terbukti mengurangi antrean dan mempercepat proses boarding pada jam-jam sibuk.
Dampak Ekonomi dan Lingkungan
Selain mempermudah mobilitas, keberadaan Prameks membawa efek ekonomi besar bagi masyarakat sekitar.
Banyak warga Kutoarjo yang bekerja di Yogyakarta bergantung pada kereta ini setiap hari.
Biaya transportasi lebih hemat dibanding kendaraan pribadi, dan waktu tempuhnya pun stabil.
Mahasiswa serta pelajar juga sangat terbantu.
Mereka dapat kuliah di Yogyakarta tanpa harus pindah tempat tinggal.
Pelaku UMKM memanfaatkan kereta untuk mengirim barang dagangan secara cepat ke pasar kota.
Lebih jauh, penggunaan kereta listrik turut mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan polusi udara di perkotaan.
Rencana Pengembangan dan Integrasi
PT KAI bersama Kementerian Perhubungan terus memperluas jangkauan layanan KA Prameks.
Salah satu fokus utama ialah menghubungkan jalur Prameks dengan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo.
Jika rencana ini terealisasi, penumpang dari Kutoarjo dan Wates bisa langsung menuju bandara tanpa berpindah moda transportasi.
Modernisasi armada juga sedang digencarkan.
Pemerintah berencana menambah jadwal keberangkatan di pagi dan malam hari untuk mengakomodasi lonjakan penumpang.
Langkah tersebut diharapkan meningkatkan produktivitas serta memperkuat konektivitas antarwilayah di Jawa bagian selatan.
Prameks Sebagai Simbol Mobilitas Warga
Lebih dari sekadar sarana transportasi, KA Prameks telah menjadi bagian dari kehidupan sosial warga Jogja dan sekitarnya.
Suara peluit pagi di Stasiun Tugu sering dianggap sebagai tanda dimulainya aktivitas kota.
Kereta ini menyatukan pekerja, pelajar, hingga wisatawan dalam satu perjalanan yang efisien dan ramah lingkungan.
Meskipun banyak pilihan transportasi modern bermunculan, daya tarik Prameks tetap kuat.
Kombinasi harga terjangkau, waktu tempuh singkat, dan jadwal teratur membuatnya sulit tergantikan.
Ke depannya, peningkatan layanan dan integrasi digital diharapkan menjadikan Prameks simbol transportasi publik masa depan yang nyaman dan berkelanjutan.ang terus berkembang.
Prameks bukan sekadar alat transportasi — ia adalah bagian dari keseharian, budaya, dan denyut nadi masyarakat Jawa bagian selatan.

Cek Juga Artikel Dari Platform podiumnews.online
