Skip to content
WikiBerita
Menu
  • Sample Page
Menu

Ijazah Jokowi Disita: Hukum vs Politik, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Posted on August 5, 2025July 31, 2025 by admin

Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan oleh tudingan soal keaslian ijazah S1 Presiden Jokowi dari UGM. Penggugatnya datang dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), mereka menuduh dokumen itu palsu karena penggunaan font dan nomor ijazah dianggap tak lazim untuk tahun kelulusan. Protes bahkan dilakukan langsung di depan UGM dan kediaman Jokowi.

Jokowi sendiri menolak tudingan itu secara tegas. Ia bersikap terbuka terhadap pemeriksaan hukum, namun tetap menolak menunjukkan ijazah aslinya kecuali perintah pengadilan. Di sisi lain, TPUA dan beberapa pihak meminta klarifikasi terbuka sehingga polemik terus berkembang di publik.

Namun, pada Bulan Mei 2025, labfor Bareskrim menyatakan ijazah Jokowi autentik, hasil penyelidikan menyebut dokumen tersebut identik dengan ijazah para alumni lain dari Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1985.

Mengapa Dokumen Asli Disita?

Meski sudah dinyatakan asli, pada Juli 2025 pihak penyidik Polda Metro Jaya menyita ijazah asli Jokowi (SMA dan S1). Tindakan ini dilakukan saat Jokowi diperiksa sebagai pelapor atas dugaan fitnah atau pencemaran nama baik terhadap sejumlah pihak dalam hal ini Roy Suryo dan kelompoknya.

Proses penyitaan dokumen ini dilakukan sesuai hukum acara pidana ijazah disita sebagai barang bukti penting yang perlu diperiksa lanjutan dengan prosedur ahli forensik. Jokowi sendiri menyatakan pihaknya sangat terbuka dan siap menjalani proses hukum, termasuk menyerahkan ijazah asli sesuai perintah penyidik.

Isu Hukum atau Politik?

Nah, di sinilah inti debatnya:

  • Kalau memang sudah dinyatakan asli, kenapa masih disita?
    menurut Konsep KUHAP, penyitaan itu vital untuk proses penyidikan ijin resmi diperlukan agar ahli bisa mengecek dokumen secara sah. Gelar perkara (yang dinyatakan hasilnya asli) bukan alat hukum formal untuk memutuskan keabsahan.
  • Tapi sebagian pihak menyampaikan: Ini lebih karena tekanan politik, agar kasus ini tetap ramai dan terus diperdebatkan. Pemeriksaan belum selesai, tapi pro-kontra makin melebar ke ranah opini publik.

Reaksi Publik?

Publik terbagi:

  • Ada yang apresiasi hukumnya karena proses berjalan terbuka dan pada akhirnya ijazah dinyatakan asli.
  • Ada juga yang skeptis menganggap ini hanya strategi “goreng opini” untuk memperpanjang narasi negatif meskipun substansi hukum sudah clear.

Beberapa pihak bahkan menyindir usai penyitaan: “Polri sekarang kayak bingung sendiri ijazah sudah dinyatakan asli, tapi mereka tetap ambil aslinya?” Ada nuansa kebingungan terselubung terhadap logika penegakan hukum.

Apa Makna Semua Ini?

Pertama, polemik ini mengingatkan kita akan pentingnya prosedur formal dalam penegakan hukum bahkan terhadap figur publik sekalipun. Penyitaan bukan soal siapa, tapi soal proses legal yang harus dijalankan. Publik punya hak tahu bahwa setiap tindakan aparat hukum mematuhi aturan.

Kedua, soal politik isu ini jadi cerminan bagaimana narasi bisa dibuat berulang kali demi tujuan mempolitisasi figur publik. Seolah-olah rakyat dibentuk opini negatif, padahal substansi hukum sudah muncul: ijasah Jokowi dinyatakan asli oleh labfor.

Jadi Ini Hanya Drama Politik?

Belum tentu. Ada campur tangan politik yang nyata tuduhan lama selalu dipertanyakan, meski sudah clear. Tapi dari sisi hukum, sejauh ini proses sesuai aturan: penyitaan ijazah sebagai barang bukti, uji laboratorium, pernyataan resmi oleh Bareskrim, serta keterbukaan dari pihak Jokowi. Soal fitnah, Jokowi menjalani proses hukum sebagai pelapor. Jadi ini bukan sekadar drama ada proses hukum di balik semuanya.

Penyitaan ijazah Jokowi bisa dilihat dari dua sisi politik dan hukum.
Negara bilang: ijazah autentik, penyitaan sah dilakukan secara formal.
Namun sebagian pihak tetap mempertanyakan motif dan timing menganggap ini panggung opini politik.

Yang jelas, proses pendalaman hukum seharusnya tetap menjadi fokus utama. Publik perlu terus mengawal agar keadilan berjalan transparan tanpa jadi korban narasi politik.

Ngomong ngomong tentang Presiden Jokowi tau gak sih, beliau itu suka sekali motor, mau tau artikel tentang bengkel dan motor semacam nya, bisa cek di bengkelpintar

Recent Posts

  • Polda Papua Apresiasi Warga, PSU Berjalan Aman Damai
  • Api Lahap Gudang Es Krim, Asap Tebal Selimuti Lhokseumawe
  • Kejagung Sita Mobil Mewah & Uang Miliaran Kasus Riza Chalid
  • Demo Karyawan di Sumatera Barat: Gaji 4 Bulan Belum Dibayar
  • Film Horor-Komedi “Konco‑Konco Edan” Tampilkan Debut Makuboyz

PARTNER

benjanews dtomarmaris pooluniversity beritabandar arrivanoiguru liburanyuk bengkelpintar rumahjurnal podiumnews quotesbook globenews24 dailyinfo thepsychologysage musicpromote jelajahhijau carimobilindonesia

©2025 WikiBerita | Design: Newspaperly WordPress Theme