wikiberita – Warga di kawasan Depok, Jawa Barat, dibuat panik pada Selasa (1/10) tengah malam setelah seekor ular sanca sepanjang 2,5 meter tiba-tiba muncul di halaman rumah warga di RT 04 RW 02, Kelurahan Beji Timur. Suasana yang semula sunyi mendadak ramai setelah beberapa warga berteriak meminta pertolongan.
- Kronologi Penemuan Ular
Menurut keterangan warga, ular itu pertama kali ditemukan oleh Fajar (35), seorang penghuni rumah yang mendengar suara gaduh dari arah kandang ayam di belakang rumahnya. Saat diperiksa dengan senter, ia terkejut melihat tubuh ular besar melilit salah satu tiang kayu. “Awalnya saya kira cuma kucing yang jatuh, tapi pas saya senter, ternyata ular besar banget,” ujarnya. Fajar kemudian memanggil tetangga sekitar untuk membantu mengamankan hewan tersebut. - Proses Evakuasi yang Menegangkan
Warga sempat mencoba menangkap ular itu menggunakan karung dan tongkat bambu, namun ukuran tubuh sanca yang besar membuat upaya itu gagal. Tak ingin mengambil risiko, mereka lalu menghubungi Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Sektor Beji, yang datang sekitar pukul 23.45 WIB. Proses evakuasi berlangsung selama hampir 30 menit karena ular sempat bersembunyi di bawah tumpukan kayu. “Kami evakuasi dengan hati-hati karena ularnya agresif. Setelah diamankan, baru kami ukur panjangnya sekitar 2,5 meter,” kata Komandan Regu Damkar Beji, Sulaiman. - Diduga Keluar dari Area Sawah atau Sungai Sekitar
Berdasarkan hasil penelusuran, ular sanca tersebut diduga berasal dari kawasan persawahan di belakang permukiman warga yang terhubung dengan aliran sungai kecil. Saat musim hujan mulai datang, hewan-hewan liar seperti ular kerap berpindah tempat mencari lokasi yang lebih hangat dan kering. “Kemungkinan ular itu terseret arus dari sungai kecil lalu naik ke pemukiman,” ujar Sulaiman. Ia mengimbau warga agar menutup celah-celah saluran air di sekitar rumah untuk mencegah kejadian serupa. - Reaksi dan Kepanikan Warga Sekitar
Warga sempat panik dan berkerumun di lokasi hingga larut malam. Banyak yang mengabadikan momen evakuasi menggunakan ponsel. Beberapa ibu rumah tangga bahkan memilih tidak tidur karena khawatir masih ada ular lain di sekitar permukiman. “Kami takut masih ada temannya. Ini pertama kali ada ular sebesar itu di sini,” kata Yanti (42), warga setempat. Setelah situasi dinyatakan aman, petugas Damkar membawa ular sanca tersebut ke posko untuk dilepaskan kembali ke habitat yang lebih aman di wilayah hutan kota Depok. - Imbauan dari Pihak Berwenang
Kepala Bidang Penyelamatan Damkar Depok, M. Ridwan, mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terutama di musim pancaroba. Hewan liar seperti ular, biawak, dan musang sering masuk ke rumah warga karena perubahan suhu dan curah hujan tinggi. “Kami imbau warga jangan panik, segera lapor jika menemukan hewan liar. Jangan mencoba menangkap sendiri tanpa alat pengaman,” ujarnya. Ridwan juga menambahkan bahwa sepanjang September saja, petugas sudah mengevakuasi lebih dari 20 ekor ular dari berbagai wilayah Depok.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan menutup area yang berpotensi menjadi sarang ular, seperti tumpukan barang bekas, lubang got terbuka, atau semak tinggi. Bagi warga Beji Timur, malam yang mencekam itu kini menjadi bahan cerita tersendiri—tentang bagaimana keberanian, kepedulian tetangga, dan tanggap cepat petugas berhasil mengembalikan ketenangan di tengah kepanikan.
