wikiberita.net Pemerintah Provinsi Gorontalo mencatat capaian penting dalam pelaksanaan program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini berhasil merealisasikan anggaran sekitar Rp64 miliar, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi bagi masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi lokal.
Dana tersebut dialokasikan untuk pembelian bahan baku seperti beras, telur, ikan, daging ayam, serta kebutuhan dapur lainnya. Selain itu, anggaran juga digunakan untuk membayar gaji tenaga kerja dan relawan yang terlibat langsung di lapangan. Tercatat, sekitar 1.000 orang pekerja dan relawan menjadi bagian dari pelaksanaan program ini.
Selain dukungan tenaga kerja, terdapat 22 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi ujung tombak distribusi makanan bergizi di berbagai wilayah. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, jumlah penerima manfaat program ini sudah mencapai lebih dari 97 ribu orang. Angka tersebut menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat serta keseriusan pemerintah daerah dalam menjalankan program prioritas nasional ini.
Dampak Langsung bagi Masyarakat
Program MBG tidak hanya berfokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga memberi efek ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal. Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo, Ramdan Pade, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini melibatkan 93 UMKM dan 40 penyuplai bahan pangan lokal.
Keterlibatan para pelaku usaha kecil tersebut menciptakan perputaran ekonomi baru di daerah. UMKM yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses pasar kini mendapatkan peluang untuk menjadi bagian dari rantai pasok pangan daerah. Menurut Ramdan, dampak program ini terlihat dari meningkatnya pendapatan pelaku usaha dan pekerja di sektor pangan.
Dengan adanya kerja sama ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat dari sisi gizi, tetapi juga merasakan efek ekonomi langsung. Petani, nelayan, dan pedagang kecil kini memiliki kepastian pasar, sementara masyarakat penerima manfaat mendapatkan akses terhadap makanan yang sehat dan bergizi.
Dukungan Pemerintah Provinsi
Untuk memastikan keberlanjutan program MBG, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail telah memberikan arahan kepada Tim Satgas MBG yang terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Mereka bertugas melakukan pemetaan terhadap ketersediaan bahan baku pangan agar program dapat berjalan stabil sepanjang tahun.
Langkah ini menjadi penting mengingat permintaan bahan pangan akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penerima manfaat. Dengan perencanaan yang matang, pemerintah ingin memastikan bahwa kebutuhan dapur di setiap SPPG selalu terpenuhi tanpa mengganggu pasokan pangan di pasar lokal.
Ramdan menjelaskan bahwa pemerintah provinsi juga terus memperluas kerja sama dengan pihak swasta dan komunitas lokal. Sinergi ini diharapkan bisa menjaga kesinambungan program sekaligus memperluas jaringan distribusi bahan baku di seluruh kabupaten dan kota di Gorontalo.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Program Makan Bergizi Gratis membawa manfaat ganda bagi masyarakat. Dari sisi sosial, program ini membantu meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan. Dari sisi ekonomi, pelibatan UMKM menjadi bentuk nyata pemberdayaan ekonomi lokal.
Banyak pelaku usaha kecil yang sebelumnya hanya melayani pasar terbatas kini mampu meningkatkan kapasitas produksi. Beberapa UMKM bahkan mulai merekrut tenaga tambahan untuk memenuhi permintaan bahan pangan dari SPPG. Kondisi ini menunjukkan bahwa program pemerintah tidak hanya berorientasi pada bantuan konsumtif, tetapi juga berperan sebagai penggerak ekonomi daerah.
Ramdan menilai bahwa ke depan, program MBG akan terus diperkuat agar dampaknya semakin luas. Pemerintah daerah juga berencana menambah jumlah SPPG di berbagai titik strategis sehingga lebih banyak masyarakat bisa merasakan manfaat program ini.
Partisipasi UMKM Semakin Didorong
Pemerintah Provinsi Gorontalo berharap semakin banyak pelaku usaha lokal yang berpartisipasi dalam penyediaan bahan baku untuk program MBG. Menurut Ramdan, keberhasilan program ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa keterlibatan UMKM tidak hanya meningkatkan pendapatan pelaku usaha, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah. Dengan memprioritaskan bahan baku lokal, pemerintah secara tidak langsung mendukung kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Selain itu, pendekatan berbasis komunitas ini juga menumbuhkan rasa memiliki di masyarakat. Banyak warga merasa bangga karena hasil pertanian dan produk lokal mereka digunakan untuk mendukung program nasional. Ini membangun kepercayaan diri sekaligus memperkuat semangat gotong royong di tingkat akar rumput.
Harapan Keberlanjutan Program
Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus menjaga keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis. Menurut Ramdan, setiap rupiah yang dikeluarkan harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, baik dari sisi gizi maupun ekonomi. Ia optimistis bahwa dengan dukungan semua pihak, realisasi anggaran di masa mendatang akan semakin meningkat.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam mengelola dana publik secara efektif. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat, Gorontalo berpotensi menjadi salah satu daerah percontohan pelaksanaan program gizi nasional yang berhasil.
Lebih jauh, Ramdan menambahkan bahwa kesuksesan program ini tidak diukur dari besar kecilnya anggaran, melainkan dari seberapa jauh manfaatnya dirasakan masyarakat. Ia menegaskan kembali pesan Gubernur bahwa keberhasilan MBG adalah ketika semua pihak dapat bergerak bersama, dari produsen pangan hingga penerima manfaat.
Menuju Gorontalo Sehat dan Mandiri
Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga simbol kebangkitan ekonomi lokal. Melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Gorontalo kini memiliki model pemberdayaan yang efektif, inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan komitmen yang kuat dan partisipasi luas, Gorontalo optimis mampu menciptakan masyarakat yang lebih sehat, mandiri, dan berdaya saing. Program ini bukan hanya soal makanan bergizi, tetapi tentang masa depan — tentang bagaimana kebijakan publik bisa membawa manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform kabarsantai.web.id
