wikiberita.net PT Pertamina Patra Niaga kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia.
Dalam pembaruan ini, dua jenis solar nonsubsidi yaitu Dexlite dan Pertamina Dex naik, sementara Pertamax masih stabil.
Penyesuaian harga dilakukan secara berkala.
Kebijakan ini disesuaikan dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Pertamina menyebut langkah ini penting agar harga di dalam negeri tetap mencerminkan kondisi pasar global.
Rincian Harga BBM Terbaru
Di wilayah Jawa, harga Pertamina Dex kini sekitar Rp14.200 per liter, naik dari Rp14.000.
Sedangkan Dexlite meningkat menjadi Rp13.900 per liter dari Rp13.700.
Kedua jenis BBM ini digunakan untuk kendaraan bermesin diesel modern yang membutuhkan kualitas bahan bakar tinggi.
Sementara itu, harga Pertamax tetap di Rp13.400 per liter.
Jenis Pertamax Turbo juga tidak berubah, masih berada di Rp15.100 per liter.
Kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex juga terjadi di wilayah lain seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan biaya distribusi dan perbedaan pajak daerah.
Penyebab Kenaikan Harga
Kenaikan dua jenis BBM ini terjadi karena beberapa faktor utama.
Pertama, harga minyak mentah dunia terus meningkat.
Harga minyak jenis Brent sempat menembus di atas 90 dolar AS per barel akibat pasokan yang ketat dari negara-negara produsen minyak.
Kedua, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar juga menambah beban biaya impor.
Sebagian bahan bakar diesel di Indonesia masih berasal dari impor sehingga biaya produksinya bergantung pada kurs mata uang.
Selain itu, biaya logistik yang naik turut memengaruhi harga jual di SPBU.
Distribusi BBM yang mencakup ribuan titik di seluruh Indonesia menuntut efisiensi tinggi, terutama di tengah kenaikan harga energi global.
Pertamax Masih Stabil
Pertamina memilih menjaga harga Pertamax agar daya beli masyarakat tidak tertekan.
Bahan bakar ini banyak digunakan kendaraan pribadi, terutama di kota besar.
Stabilitas harga Pertamax dianggap penting untuk mengendalikan inflasi nasional.
Langkah tersebut menunjukkan peran aktif pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekonomi.
Pertamina menerapkan strategi subsidi silang untuk mempertahankan harga bensin nonsubsidi tetap terjangkau.
Selain itu, tingkat konsumsi Pertamax tetap tinggi.
Banyak pengguna kendaraan memilih bahan bakar ini karena efisien, ramah lingkungan, dan sesuai dengan standar mesin modern.
Tanggapan Publik dan Pengamat Energi
Kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex menimbulkan berbagai reaksi.
Sebagian pengguna mobil diesel, seperti sopir logistik dan pengusaha transportasi, mengaku harus menghitung ulang biaya operasional.
Namun, mereka memahami bahwa kenaikan ini tidak bisa dihindari karena mengikuti pasar dunia.
Pengamat energi dari Universitas Indonesia, Ahmad Taufiq, menyebut langkah Pertamina masih wajar.
Menurutnya, BBM nonsubsidi memang harus menyesuaikan harga keekonomian agar tidak membebani APBN.
Ia menegaskan, subsidi sebaiknya tetap difokuskan pada BBM yang digunakan masyarakat menengah ke bawah seperti Pertalite dan Solar.
Pertamina Pastikan Pasokan Aman
Pertamina memastikan bahwa stok BBM di seluruh Indonesia tetap aman meski terjadi perubahan harga.
Melalui lebih dari 7.000 SPBU aktif, distribusi bahan bakar dipastikan berjalan lancar.
Perusahaan juga terus memperkuat sistem digitalisasi di SPBU agar penjualan lebih transparan.
Aplikasi MyPertamina memudahkan konsumen memantau harga dan lokasi SPBU terdekat.
Selain menjaga pasokan, Pertamina juga memperluas penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.
Program B35, yaitu campuran 35 persen biodiesel, kini diperluas untuk kendaraan diesel di seluruh wilayah.
Langkah ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor minyak mentah.
Dampak terhadap Biaya Logistik
Kenaikan harga solar nonsubsidi dikhawatirkan berpengaruh terhadap sektor logistik.
Sebagian besar kendaraan angkutan barang menggunakan mesin diesel.
Kenaikan harga dapat meningkatkan ongkos kirim dan harga barang di pasar.
Namun pemerintah menilai dampaknya masih dalam batas wajar.
Badan Pusat Statistik mencatat, pengaruh BBM nonsubsidi terhadap inflasi nasional masih relatif kecil.
Sektor logistik tetap diharapkan beradaptasi dengan efisiensi operasional agar biaya tidak melonjak tinggi.
Prospek dan Evaluasi Ke Depan
Kementerian ESDM bersama Pertamina akan terus mengevaluasi harga BBM setiap bulan.
Peninjauan ini mempertimbangkan pergerakan harga minyak dunia, kurs rupiah, dan biaya distribusi domestik.
Analis memperkirakan harga BBM berpeluang stabil jika pasokan minyak global membaik.
Namun, jika ketegangan geopolitik kembali meningkat, tekanan terhadap harga energi bisa berlanjut.
Pertamina menegaskan bahwa penyesuaian harga dilakukan secara transparan.
Setiap perubahan diumumkan melalui situs resmi dan media nasional agar masyarakat mudah memantau perkembangan.
Kesimpulan
Kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex mencerminkan kondisi pasar energi global yang masih berfluktuasi.
Sementara itu, stabilnya harga Pertamax menunjukkan komitmen pemerintah menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan daya beli rakyat.
Pertamina memastikan pasokan BBM aman, program energi hijau berlanjut, dan distribusi semakin efisien.
Meski ada penyesuaian harga, kebijakan ini menjadi langkah realistis untuk menjaga ketahanan energi nasional di tengah gejolak ekonomi dunia.

Cek Juga Artikel Dari Platform liburanyuk.org
