wikiberita.net Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Bener Meriah selama beberapa hari terakhir membuat sejumlah titik mengalami kerusakan parah. Beberapa akses jalan putus, jembatan runtuh, serta wilayah pemukiman terendam banjir. Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat terganggu dan menimbulkan ancaman keselamatan bagi warga di kawasan rawan. Menyikapi situasi yang semakin memburuk, Bupati Bener Meriah menetapkan status darurat bencana dan menginstruksikan langkah cepat penanganan.
Status darurat ini ditetapkan setelah pemerintah daerah menerima laporan lengkap mengenai kerusakan di berbagai titik. Hujan lebat membuat tanah menjadi labil, sehingga memicu longsor di beberapa lokasi. Selain itu, debit air sungai meningkat drastis hingga meluap ke permukiman warga. Sejumlah jembatan penghubung juga dilaporkan roboh, sehingga membuat jalur transportasi tidak dapat digunakan.
Rapat Koordinasi Digelar untuk Penanganan Cepat
Bupati Bener Meriah segera menggelar rapat koordinasi bersama pimpinan SKPK untuk menentukan langkah darurat. Rapat tersebut digelar di ruang kerja Bupati dan berfokus pada penyusunan strategi penanganan bencana. Keputusan utama dari rapat tersebut adalah penetapan status darurat sebagai langkah awal untuk mempermudah mobilisasi sumber daya.
Melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Bupati menyampaikan beberapa langkah yang langsung dijalankan pemerintah daerah. Penanganan difokuskan pada aspek penyelamatan warga, pemulihan akses utama, dan pendistribusian logistik. Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa setiap tindakan dilakukan cepat dan terkoordinasi agar dampak bencana tidak semakin meluas.
Enam Langkah Prioritas Pemerintah Daerah
Untuk menangani keadaan darurat, Bupati menetapkan enam langkah utama yang harus dilaksanakan oleh seluruh instansi terkait. Enam langkah tersebut disusun berdasarkan kebutuhan di lapangan dan pentingnya memastikan keamanan warga.
- Pengumuman status darurat bencana. Langkah ini dilakukan agar seluruh perangkat daerah dapat bergerak cepat tanpa hambatan administrasi.
- Pembentukan tim satgas penanganan bencana. Tim ini bertugas melakukan respons cepat, evakuasi, dan koordinasi di seluruh titik terdampak.
- Peliburan kegiatan belajar mengajar. Seluruh sekolah diliburkan sementara untuk menghindari risiko kepada pelajar dan guru.
- Pendirian posko darurat terpusat. Posko utama berada di Aula Sekretariat Daerah sebagai pusat informasi, koordinasi, serta distribusi bantuan.
- Pengecekan stok logistik dan kebutuhan dasar. Dinas Sosial dan BPBD diminta memastikan pasokan bantuan tetap aman untuk beberapa hari ke depan.
- Instruksi kepada Dinas PUPR, BPBD, dan Dinas Sosial untuk penanganan langsung. Fokus penanganan mencakup pembukaan akses, pembersihan material longsor, hingga penyaluran logistik ke warga terdampak.
Enam langkah ini menjadi dasar pergerakan tim di lapangan. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh tindakan dilakukan cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Akses Jalan Utama Putus Akibat Banjir dan Longsor
Hingga laporan terbaru diterima, hujan deras masih turun dan membuat kondisi di lapangan semakin menantang. Beberapa jalur penghubung antarwilayah dilaporkan tidak bisa dilewati. Akses jalan KKA yang menghubungkan Aceh Utara dan Bener Meriah terputus karena longsor. Selain itu, jalur Simpang Tiga–Pondok Baru melalui Kampung Bale dan Kampung Ujung Gele juga tidak dapat diakses.
Akses lainnya yang lumpuh adalah jalur penghubung Bener Meriah–Takengon melalui ruas Takengon–Bireuen. Jalur Bener Meriah–Bireuen pun mengalami kondisi serupa. Putusnya akses ini membuat distribusi logistik harus dialihkan melalui rute lain yang lebih aman, meski jaraknya lebih jauh.
Dengan kondisi seperti ini, tim satgas memprioritaskan pembukaan akses jalan dan pemetaan lokasi rawan longsor. Dinas PUPR telah mengerahkan alat berat ke beberapa titik untuk membersihkan material tanah dan batu yang menutup jalan.
Bupati Imbau Warga Tetap Waspada dan Hindari Kawasan Rawan
Bupati Bener Meriah meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan. Hujan yang masih turun membuat risiko longsor dan banjir kembali meningkat. Karena itu, warga diminta menjauhi daerah aliran sungai, kawasan tebing, area perbukitan yang labil, serta lokasi yang sebelumnya mengalami longsor.
Pemerintah daerah juga meminta warga menghubungi perangkat desa ataupun posko terdekat apabila memerlukan bantuan. Masyarakat harus segera melapor bila menemukan tanda awal longsor seperti retakan tanah, suara gemuruh kecil, atau pohon yang mulai miring.
Selain itu, warga yang berada di rumah dekat sungai diminta siap melakukan evakuasi bila debit air kembali meningkat. Pemerintah menekankan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam situasi darurat ini.
Kesimpulan
Bencana banjir dan longsor yang melanda Bener Meriah membuat pemerintah daerah mengambil langkah cepat dengan menetapkan status darurat. Putusnya akses jalan, jembatan rusak, dan ancaman keselamatan warga menjadi alasan utama penetapan status tersebut. Pemerintah telah membentuk satgas, membuka posko darurat, menyiapkan logistik, serta mengerahkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup.
Dengan kerja sama pemerintah daerah, perangkat SKPK, serta partisipasi masyarakat, penanganan bencana diharapkan dapat berjalan lebih cepat. Masyarakat diminta tetap waspada hingga kondisi kembali aman.

Cek Juga Artikel Dari Platform medianews.web.id
