wikiberita.net Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat menerima laporan terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai kondisi cuaca di wilayah Sulbar.
Berdasarkan laporan tersebut, cuaca di berbagai kabupaten diprediksi akan bervariasi sepanjang hari, mulai dari cerah berawan hingga hujan sedang disertai petir.
Laporan ini menjadi pedoman bagi BPBD dalam menetapkan langkah kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi.
Kondisi Cuaca Pagi Hari: Cerah Berawan dan Hujan Ringan
Pada pagi hari, sebagian besar wilayah Sulawesi Barat diprakirakan cerah berawan. Namun, beberapa titik berpotensi mengalami hujan ringan.
Daerah yang diperkirakan mengalami hujan ringan antara lain Kabupaten Pasangkayu (Baras, Bulutaba, Duripoku, Dapurang), Kabupaten Mamasa (Tabulahan, Mamasa), Kabupaten Mamuju (Kalumpang, Bonehau), dan Kabupaten Polewali Mandar (Tutar, Allu).
Meski intensitasnya ringan, BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi genangan air di wilayah dataran rendah serta kondisi jalan yang licin bagi pengguna kendaraan.
Siang dan Sore Hari: Peningkatan Aktivitas Awan Konvektif
Memasuki siang hingga sore hari, cuaca di sebagian wilayah Sulawesi Barat diperkirakan mulai dinamis.
BMKG memprediksi kondisi cerah berawan akan mendominasi di Kabupaten Pasangkayu dan sebagian wilayah Majene (Banggae, Banggae Timur, Pamboang).
Namun, hujan ringan kemungkinan terjadi di beberapa daerah lainnya seperti Polewali Mandar, Mamasa, Mamuju Tengah, dan Mamuju.
Yang perlu diwaspadai adalah potensi hujan sedang disertai petir di wilayah Mamuju Tengah serta bagian utara Mamasa seperti Aralle, Buntumalangka, Bambang, Mambi, Sesenapadang, Balla, Tanduk Kalua, Nosu, dan Sumarorong.
Fenomena ini dipicu oleh pertumbuhan awan cumulonimbus akibat pemanasan permukaan yang tinggi di siang hari, diikuti oleh pergerakan angin lembap dari arah tenggara.
Malam Hari: Cuaca Masih Berpotensi Hujan
Pada malam hari, cuaca di sebagian besar wilayah masih menunjukkan potensi hujan ringan.
Beberapa kecamatan di Mamuju Tengah seperti Karossa, Topoyo, dan Tobadak diprediksi akan mengalami hujan ringan.
Hal serupa juga berlaku untuk wilayah Mamuju (Tommo, Kalumpang, Bonehau), Polewali Mandar, serta Pasangkayu (Bulutaba dan Duripoku).
Di Kabupaten Mamasa, wilayah Messawa dan Sumarorong juga diprediksi masih diguyur hujan ringan.
Masyarakat diimbau untuk menghindari aktivitas di luar ruangan terlalu lama, khususnya di area yang berpotensi longsor.
Dini Hari: Potensi Hujan Berlanjut
Menjelang dini hari, sebagian wilayah Sulawesi Barat tetap berpotensi hujan ringan meski disertai cuaca cerah berawan di beberapa titik.
Kecamatan yang kemungkinan mengalami hujan ringan antara lain Karossa, Topoyo, dan Tobadak di Mamuju Tengah; Tommo, Kalumpang, dan Bonehau di Mamuju; serta Balanipa, Campalagian, Mapilli, Wonomulyo, Matangnga, dan Tapango di Polewali Mandar.
Sementara di Mamasa, hujan ringan berpotensi terjadi di Sumarorong dan Messawa.
Kondisi ini menunjukkan bahwa wilayah Sulawesi Barat masih berada dalam fase cuaca lembap dengan aktivitas konvektif tinggi, yang dapat memicu hujan dalam periode singkat namun intens.
Kondisi Umum dan Parameter Cuaca
BMKG mencatat beberapa parameter penting untuk wilayah Sulawesi Barat:
- Suhu udara: 16–31 derajat Celsius
- Kelembapan udara: 65–90 persen
- Arah dan kecepatan angin: Timur hingga Tenggara, dengan kecepatan 2–18 km/jam
Kondisi kelembapan yang tinggi dan kecepatan angin sedang menjadikan atmosfer di wilayah ini cukup aktif. Kombinasi ini berpotensi memunculkan awan hujan, terutama pada siang hingga sore hari.
Imbauan dan Kesiapsiagaan BPBD
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Plt. Kalaksa) BPBD Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi hujan disertai petir.
Menurutnya, wilayah Mamasa dan Mamuju Tengah termasuk daerah dengan risiko bencana tinggi, terutama longsor dan banjir bandang.
“BPBD Sulbar siap siaga menindaklanjuti setiap potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Kami mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati, terutama di daerah rawan banjir dan longsor,” ujar Yasir Fattah.
Ia juga menekankan agar masyarakat aktif memantau informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi cuaca yang belum diverifikasi.
Pemerintah daerah akan meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk mempercepat penanganan darurat apabila bencana terjadi.
Arahan Gubernur dan Koordinasi Antarinstansi
Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, memberikan arahan agar seluruh perangkat daerah memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem.
BPBD provinsi dan BPBD kabupaten diminta terus berkoordinasi di lapangan, terutama dalam hal distribusi peralatan evakuasi serta penyiapan posko siaga bencana.
Selain itu, Dinas Sosial, Dinas PU, serta aparat TNI-Polri juga diinstruksikan untuk bersinergi dengan BPBD dalam menghadapi potensi banjir dan longsor.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalkan korban jiwa serta kerugian material apabila terjadi bencana.
Penutup: Cuaca Dinamis, Warga Diminta Waspada
Cuaca di Sulawesi Barat masih tergolong dinamis dengan pola hujan yang sulit diprediksi secara lokal.
BMKG menegaskan bahwa perubahan iklim global turut memengaruhi pola cuaca di wilayah Indonesia bagian tengah, termasuk Sulawesi Barat.
Masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca setiap harinya dan menyiapkan langkah antisipatif, seperti membersihkan saluran air di sekitar rumah, menebang cabang pohon yang rawan tumbang, serta menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan petir.
BPBD bersama pemerintah daerah menegaskan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Dengan kesiapsiagaan, kepedulian, dan kolaborasi semua pihak, diharapkan potensi bencana akibat cuaca ekstrem dapat ditekan seminimal mungkin.

Cek Juga Artikel Dari Platform rumahjurnal.online
