wikiberita.net Kabar duka menyelimuti Pemerintah Kota Semarang. Djoko Riyanto, suami dari Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, dikabarkan meninggal dunia. Kepergian almarhum menjadi kabar yang mengejutkan bagi banyak pihak, terutama bagi keluarga besar Pemerintah Kota Semarang dan masyarakat yang mengenal sosoknya sebagai pribadi hangat dan berdedikasi tinggi.
Djoko Riyanto semasa hidupnya dikenal sebagai salah satu tokoh yang aktif dalam dunia politik dan pemerintahan. Ia merupakan anggota Komisi C DPRD Kota Semarang yang banyak berperan dalam pembahasan kebijakan pembangunan serta pengawasan berbagai program daerah. Sosoknya dikenal sebagai figur yang tegas namun tetap santun, memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat, khususnya di bidang pelayanan publik dan kesejahteraan warga.
Dikenal Sebagai Sosok Rendah Hati dan Pekerja Keras
Bagi rekan-rekan sejawat di DPRD Kota Semarang, Djoko Riyanto bukan hanya seorang legislator, tetapi juga sosok panutan yang disiplin dan berdedikasi. Ia selalu hadir dalam setiap rapat dan tidak segan memberikan pandangan kritis demi kepentingan publik. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif untuk memastikan program pemerintah berjalan efektif.
Kehidupan pribadinya pun tak lepas dari sorotan publik, karena ia merupakan pendamping hidup Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng. Meskipun keduanya sama-sama aktif dalam dunia pemerintahan, Djoko dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan mendukung penuh karier istrinya tanpa menonjolkan diri. Banyak yang menyebut pasangan ini sebagai contoh keharmonisan dalam menjalani tugas publik dan kehidupan rumah tangga.
Reaksi dan Ucapan Belasungkawa
Berita meninggalnya Djoko Riyanto dengan cepat menyebar di kalangan pejabat daerah dan masyarakat Semarang. Kepala Bagian Komunikasi Pimpinan dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Semarang, Siswo Purnomo atau yang akrab disapa Ipung, membenarkan kabar tersebut. Ia menyampaikan bahwa seluruh jajaran Pemerintah Kota Semarang turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum.
Banyak pejabat, tokoh masyarakat, hingga warga biasa yang menyampaikan ucapan belasungkawa melalui berbagai media sosial. Mereka mengenang almarhum sebagai figur yang ramah, pekerja keras, dan selalu siap membantu masyarakat tanpa pandang bulu. Kehilangan ini tidak hanya dirasakan oleh keluarga besar Wali Kota, tetapi juga oleh seluruh masyarakat yang mengenalnya.
Suasana Duka di Rumah Kediaman
Rumah duka Djoko Riyanto yang berada di kawasan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, tampak dipenuhi pelayat sejak pagi. Warga datang silih berganti untuk memberikan penghormatan terakhir dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan. Suasana haru terlihat di sekitar rumah duka, di mana banyak pelayat yang tak kuasa menahan air mata.
Beberapa tokoh masyarakat dan pejabat daerah juga terlihat hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Mereka menyampaikan doa agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Dedikasi untuk Kota Semarang
Selama menjabat sebagai anggota DPRD Kota Semarang, Djoko Riyanto dikenal memiliki komitmen tinggi terhadap kemajuan daerah. Ia kerap terlibat aktif dalam diskusi mengenai kebijakan publik, terutama yang menyangkut pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Dalam beberapa rapat kerja, almarhum sering menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran daerah. Pandangannya yang lugas namun solutif membuat banyak pihak menaruh hormat. Ia dipercaya oleh banyak kalangan karena dianggap sebagai wakil rakyat yang benar-benar bekerja untuk rakyat.
Kehilangan Besar bagi Keluarga dan Pemerintah Kota
Kepergian Djoko Riyanto tentu menjadi duka mendalam bagi sang istri, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, serta keluarga besar mereka. Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Agustina kerap menyebut bahwa sang suami adalah sosok yang selalu memberi semangat dan menjadi sumber kekuatan di balik kesibukannya sebagai pemimpin daerah.
Para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Semarang pun turut berduka. Mereka mengenang almarhum sebagai sosok yang bersahaja dan mudah bergaul, tidak pernah segan menyapa siapa pun tanpa melihat jabatan atau status. Bagi banyak orang, kehilangan ini seperti kehilangan sosok keluarga sendiri.
Warisan Nilai dan Keteladanan
Meskipun telah berpulang, warisan nilai dan keteladanan Djoko Riyanto akan terus dikenang. Kejujuran, kerja keras, dan komitmennya terhadap pelayanan publik menjadi inspirasi bagi banyak pihak, terutama bagi generasi muda yang ingin meniti karier di dunia politik dan pemerintahan.
Kehidupan sederhana yang dijalaninya menjadi bukti bahwa jabatan bukanlah alasan untuk berjarak dari rakyat. Justru, ia menjadikan kepercayaan yang diemban sebagai amanah yang harus dijalankan dengan sepenuh hati.
Doa dan Harapan
Masyarakat Semarang dan kolega politiknya berharap agar semangat pengabdian yang ditinggalkan almarhum dapat diteruskan oleh generasi berikutnya. Mereka juga mendoakan agar Wali Kota Agustina Wilujeng serta keluarga besar diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi masa sulit ini.
Kabar duka ini menjadi pengingat bahwa dalam kesibukan dan hiruk-pikuk dunia politik, ada sisi kemanusiaan yang lebih dalam — tentang kasih, pengabdian, dan warisan kebaikan yang akan selalu hidup di hati orang-orang yang pernah mengenalnya.

Cek Juga Artikel Dari Platform ketapangnews.web.id
