wikiberita.net Harga emas perhiasan di pasar Indonesia kembali menunjukkan dinamika yang menarik.
Masyarakat mulai menaruh perhatian lebih besar terhadap perubahan harga yang terjadi di toko emas maupun platform daring.
Kenaikan kecil yang tercatat dalam beberapa hari terakhir menandakan adanya dorongan baru dari pasar global yang masih bergejolak.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, emas tidak hanya menjadi simbol kemewahan, tetapi juga bentuk investasi jangka panjang.
Khususnya emas perhiasan, yang memiliki dua fungsi sekaligus — sebagai aksesori dan penyimpan nilai.
Perubahan harga emas batangan dan perhiasan kerap menjadi indikator penting bagi pelaku pasar untuk menentukan langkah investasi selanjutnya.
Rincian Harga Emas Perhiasan di Pasar Domestik
Berdasarkan data dari sejumlah toko perhiasan ternama dan penyedia logam mulia seperti Galeri24, UBS, dan beberapa gerai di pusat perbelanjaan besar, harga emas perhiasan menunjukkan tren naik meski tipis.
Untuk kadar 24 karat, harga emas perhiasan dipatok di kisaran Rp950.000 hingga Rp970.000 per gram, tergantung desain dan biaya pembuatan.
Sementara untuk kadar 22 karat, harganya sedikit lebih rendah, berkisar antara Rp880.000 hingga Rp910.000 per gram.
Adapun emas 18 karat, yang paling populer di kalangan pembeli karena tampilan warnanya lebih berkilau, kini dijual sekitar Rp750.000 hingga Rp780.000 per gram.
Untuk kadar 14 karat, harga berada di kisaran Rp600.000 per gram, menjadikannya pilihan bagi pembeli yang mencari produk lebih terjangkau namun tetap bernilai estetis tinggi.
Kisaran harga ini dapat berbeda di setiap daerah, tergantung pada kurs dolar, ongkos pembuatan perhiasan, serta biaya distribusi di toko masing-masing.
Perbandingan dengan Harga Emas Batangan
Selain emas perhiasan, pasar logam mulia juga mencatat kenaikan pada emas batangan.
Harga emas murni dari UBS dan Galeri24 misalnya, bergerak di atas Rp2.400.000 per gram.
Kenaikan tersebut sejalan dengan peningkatan permintaan di pasar internasional akibat pelemahan dolar Amerika Serikat dan kebijakan suku bunga rendah di beberapa negara maju.
Dibandingkan emas batangan, emas perhiasan memiliki keunggulan dalam fleksibilitas.
Perhiasan bisa dijual kembali dengan nilai mendekati harga pasar, meski terdapat potongan biaya pembuatan.
Hal ini membuat banyak masyarakat memilih berinvestasi dalam bentuk perhiasan, karena tetap bisa digunakan sambil nilainya terus bertumbuh.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga
Pergerakan harga emas saat ini tidak lepas dari kondisi ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian.
Beberapa faktor utama yang mendorong fluktuasi antara lain:
- Kebijakan moneter global — Bank sentral di berbagai negara masih menahan suku bunga rendah untuk menstimulasi ekonomi, yang berdampak pada meningkatnya permintaan emas.
- Pelemahan dolar AS — Saat nilai dolar menurun, harga emas biasanya menguat karena emas menjadi lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
- Ketegangan geopolitik — Konflik di beberapa kawasan dunia mendorong investor mengalihkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman, termasuk emas.
- Permintaan musiman — Di Indonesia, menjelang musim pernikahan dan perayaan keagamaan, permintaan emas perhiasan biasanya meningkat signifikan.
Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap kenaikan harga emas di tingkat lokal, terutama karena sebagian besar pasokan logam mulia masih bergantung pada harga acuan internasional.
Pandangan Pelaku Pasar dan Pengrajin Emas
Pelaku industri perhiasan menilai bahwa tren kenaikan harga emas kali ini masih dalam batas wajar.
Menurut sejumlah pengrajin di kawasan Pasar Baru, Jakarta, permintaan tetap stabil meski harga naik.
“Pelanggan masih datang untuk membeli cincin dan kalung, terutama yang kadar 18 karat. Mereka tahu harga emas selalu naik dari waktu ke waktu,” ujar salah satu pengrajin.
Dari sisi investor, kenaikan harga ini justru dianggap sebagai sinyal positif.
Banyak investor ritel mulai menambah portofolio emas fisik untuk menjaga kestabilan aset di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah.
Meski begitu, para analis mengingatkan bahwa investor tetap perlu berhati-hati dan tidak membeli dalam jumlah besar sekaligus, mengingat potensi koreksi harga sewaktu-waktu masih terbuka.
Rekomendasi Investasi bagi Masyarakat
Ahli keuangan menyarankan masyarakat untuk membeli emas secara bertahap sesuai kemampuan finansial.
Strategi dollar-cost averaging dinilai efektif karena membantu menyeimbangkan harga rata-rata pembelian dalam jangka panjang.
Selain itu, pembeli disarankan untuk selalu memilih emas bersertifikat resmi dan menyimpan bukti pembelian guna memudahkan proses penjualan kembali.
Bagi pembeli yang baru mulai berinvestasi, emas perhiasan kadar 18 karat dapat menjadi pilihan ideal.
Selain memiliki nilai jual yang stabil, perhiasan juga bisa digunakan untuk keperluan pribadi tanpa kehilangan fungsi investasinya.
Sementara bagi investor serius, emas batangan lebih cocok karena nilainya murni tanpa biaya tambahan pembuatan.
Prospek Harga Emas ke Depan
Beberapa analis memprediksi harga emas global masih berpotensi naik dalam beberapa bulan mendatang.
Alasannya, inflasi global yang belum sepenuhnya terkendali membuat banyak bank sentral cenderung berhati-hati menaikkan suku bunga.
Kondisi ini menciptakan ruang bagi emas untuk tetap menjadi aset pelindung nilai.
Namun, meski prospeknya cerah, volatilitas pasar tetap perlu diwaspadai.
Investor diimbau untuk tidak terpancing euforia kenaikan harga sesaat dan tetap memperhatikan fundamental ekonomi dunia.
Emas akan tetap menjadi instrumen investasi favorit masyarakat Indonesia selama nilainya stabil dan mudah diperjualbelikan.
Kesimpulan
Kenaikan harga emas perhiasan yang terjadi belakangan ini menjadi bukti bahwa logam mulia masih memiliki daya tarik kuat, baik bagi investor maupun konsumen umum.
Baik Galeri24, UBS, maupun toko-toko emas tradisional mencatat peningkatan permintaan di tengah fluktuasi global.
Dengan tren positif ini, emas tetap menjadi simbol keamanan finansial dan kebanggaan budaya yang tidak lekang oleh waktu.

Cek Juga Artikel Dari Platform musicpromote.online
