Wikiberita – Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru saja mengumumkan harga terbaru untuk pembelian token listrik prabayar pada September 2025. Pengumuman ini penting bagi jutaan pelanggan PLN yang menggunakan sistem prabayar, agar dapat menyesuaikan anggaran listrik mereka bulan ini. Harga token yang mengalami beberapa penyesuaian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari fluktuasi harga bahan bakar hingga kebijakan tarif pemerintah. Berikut ini lima poin utama yang merangkum rincian terbaru harga token listrik PLN untuk bulan September 2025:
1. Penyesuaian Harga Token Sesuai Daya dan Golongan Pelanggan
PLN menetapkan harga token yang berbeda-beda berdasarkan daya listrik yang digunakan pelanggan. Untuk pelanggan dengan daya 450 VA, harga token relatif stabil karena termasuk dalam kategori subsidi. Namun, untuk pelanggan dengan daya 900 VA ke atas, terjadi penyesuaian harga yang cukup signifikan. Misalnya, pelanggan dengan daya 900 VA mengalami kenaikan sekitar 5% dibanding bulan sebelumnya, sementara untuk daya 1.300 VA hingga 2.200 VA, kenaikan harga token bisa mencapai 7%. Penyesuaian ini disebabkan oleh biaya produksi dan distribusi listrik yang meningkat.
2. Harga Token Terbaru untuk Masing-masing Daya
Berikut ini adalah harga token listrik terbaru yang diumumkan PLN untuk bulan September 2025:
- Daya 450 VA: Rp 40 per kWh (subsidi tetap)
- Daya 900 VA: Rp 415 per kWh (kenaikan 5%)
- Daya 1.300 VA: Rp 1.100 per kWh (kenaikan 7%)
- Daya 2.200 VA: Rp 1.350 per kWh (kenaikan 7%)
- Daya 3.500 VA ke atas: harga mengikuti tarif bisnis, dengan kisaran Rp 1.600 per kWh
Harga ini berlaku mulai 1 September 2025 dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan PLN.
3. Faktor Penyebab Penyesuaian Harga
Beberapa faktor utama yang menyebabkan penyesuaian harga token listrik PLN adalah naiknya harga bahan bakar fosil di pasar global dan kenaikan biaya operasional PLN. Selain itu, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memengaruhi harga pembangkit listrik tenaga uap dan gas yang sebagian besar bahan bakarnya impor. Pemerintah juga menyesuaikan tarif listrik berdasarkan keekonomian agar tidak terlalu membebani PLN sebagai penyedia layanan listrik nasional. Meski harga token naik, pemerintah berusaha menjaga agar kenaikan tidak terlalu memberatkan masyarakat, terutama kelompok pelanggan bersubsidi.
4. Dampak bagi Konsumen dan Tips Mengatur Penggunaan Listrik
Kenaikan harga token listrik tentu berdampak pada pengeluaran rumah tangga dan usaha kecil. Konsumen disarankan untuk mengatur penggunaan listrik dengan lebih bijak agar tagihan tetap terkendali. Misalnya, memanfaatkan peralatan listrik hemat energi, mematikan alat elektronik saat tidak digunakan, serta mengoptimalkan penggunaan penerangan alami di siang hari. PLN juga menyediakan aplikasi dan layanan informasi yang membantu pelanggan memonitor konsumsi listrik secara real time, sehingga bisa mengatur pembelian token sesuai kebutuhan.
5. Komitmen PLN dalam Menyediakan Listrik Terjangkau dan Berkelanjutan
Meski harga token mengalami penyesuaian, PLN menegaskan komitmennya untuk menyediakan listrik yang terjangkau dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia. PLN juga terus mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang fluktuatif harganya. Program subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga berdaya rendah tetap dipertahankan untuk menjaga kesejahteraan masyarakat. PLN mengimbau pelanggan agar tetap mengikuti informasi resmi dan menghindari pembelian token dari sumber tidak resmi guna mencegah penipuan.
